Susi Pudjiastuti Cuit Soal Impor Cabai, Netizen: Harga di Petani Hancur!
MATAKOTA, Bandung – Lewat media sosial Twitter miliknya, mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti memposting soal impor cabai Indonesia.
“Ternyata RI Masih Impor Cabai. Ini Negara Pemasoknya!” tulis Susi, mengutip judul laman berita yang ditautkan, Minggu, 22 Agustus 2021.
Menanggapi itu, netizen pun ramai menanggapi cuitan sosok yang beken dengan jargon ‘tenggelamkan’ tersebut. Mayoritas netizen menyatakan rasa prihatinnya atas impor cabai yang dilakukan pemerintah.
Bahkan, salah satu netizen membalas postingan Susi Pudjiastuti dengan menyertakan postingan akun @PetaniRasional yang mengungkap anjloknya harga cabai di tingkat petani.
“Info harga cabe di tingkat petani malam ini tgl 22-08-2021. Cabe Merah Besar Rp 5.000/kg, Cabe Merah Kriting Rp 4.000/kg, Cabe Rawit Merah Rp 6.500/kg, Cabe Rawit Hijau Rp 3.500/kg,” tulisnya.
“Harga cabe hancur sudah cukup lama karena dampak impor cabe mendekati panen musim panen raya,” cuit pemilik akun @PetaniRasional.
Info harga cabe di tingkat petani malam ini tgl 22-08-2021
1. Cabe Merah Besar Rp. 5.000/kg
2. Cabe Merah Kriting Rp. 4.000/kg
3. Cabe Rawit Merah Rp. 6.500/kg
4. Cabe Rawit Hijau Rp. 3.500/kgHrg cabe hancur sdh cukup lama krn dampak impor cabe mendekati panen musim panen raya pic.twitter.com/IqSB6CLJ4z
— Petani Rasional (@PetaniRasional) August 22, 2021
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Januari-Juni 2021 terjadi peningkatan impor cabai, jika dibandingkan dengan impor periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data BPS, impor cabang sepanjang Semester I-2021 sebanyak 27.851,98 ton dengan nilai US$ 59,47 juta.
Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan realisasi impor pada Semester I-2020 yang hanya sebanyak 18.075,16 ton dengan nilai US$ 34,38 juta.
Cabai yang diimpor pemerintah pada umumnya adalah cabai merah, termasuk juga cabai rawit merah.
Adapun negara pengimpor cabai ke tanah air diantaranya India dengan volume impor sebanyak 24.606,32 ton dengan nilai mencapai US$ 52,65 juta. Nilai impor dari India jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu naik 53,14% dengan nilai mencapai US$ 34,38 juta.
Ada juga China yang menjadi negara pengimpor cabai sepanjang Januari-Juni 2021, dengan volume impor sebanyak 3.062,54 ton dengan nilai US$ 6,11 juta. Nilai impornya lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar US$ 5,46 juta. Namun volume impornya turun dari 3.425,33 ton.
Malaysia, Spanyol, dan Australia juga menjadi negara pengimpor cabai ke Indonesia sepanjang Semester I-2021.
Secara rinci, volume impor cabai dari Malaysia sebanyak 76,1 ton atau turun 77,7% jika dibandingkan volume impor periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 342,27 ton. Adapun nilai impor dari Malaysia sepanjang Januari-Juni 2021 sebesar US$ 200.142.
Kemudian, cabai yang diimpor dari Spanyol sebanyak 57,2 ton dengan nilai US$ 174.019 pada Semester I-2021. Realisasi tersebut turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dimana volumenya mencapai 79 ton dengan nilai US$ 213.299.
Adapun sepanjang Januari-Juni 2021, cabai yang diimpor dari Australia sebanyak 9,1 ton atau lebih turun 48,56% dari volume impor periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 17,69 ton. Dengan nilai impor sepanjang Januari-Juni 2021 sebesar US$ 75.219, lebih rendah dengan nilai impor tahun lalu yang sebesar US$ 118.043.
Di luar negara-negara di atas, sepanjang Januari-Juni 2021 Indonesia juga mengimpor dari berbagai negara lainnya dengan volume sebanyak 40,76 ton dengan nilai US$ 247.990. (DRY)
Polisi Dalami Kasus Cashback Dana BUMN
MATAKOTA || Jakarta, — Ditunda hingga minggu depan, pemeriksaan bekas Ketua Umum PW…