Home All News Jadi Terdakwa Korupsi RTH, Dadang Suganda Malah Dicalonkan Jadi Ketum APPSI Pusat
All News - Hukum - 2021-04-09

Jadi Terdakwa Korupsi RTH, Dadang Suganda Malah Dicalonkan Jadi Ketum APPSI Pusat

MATAKOTA, Bandung – Tim kuasa hukum Dadang Suganda menghadirkan dua orang saksi meringankan atau A de Charge pada lanjutan sidang korupsi dan pencucian uang proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Bandung, Kamis (8/4/2021). Mereka adalah Entur Abdul Rosyad dan Tatang Mustofa.

Kuasa hukum Efran Helmi Juni mengatakan, keterangan keduanya sangat dibutuhkan untuk memperjelas profil kliennya, Dadang Suganda.

“Untuk memperjelas dan mempertegas profil terdakwa agar jangan sampai lepas dari pengamatan kita bersama ,” ujarnya, usai sidang di PN Tipikor Bandung, Jalan LL RE Martadinata.

Dia berujar, selama ini profil kliennya dituding sebagai calo atau makelar tanah. “Itu kan persoalan serius, tendensius itu penjelasan beliau sebagai calo atau makelar,” sergah Efran.

Efran Helmi Juni
Pengacara Dadang Suganda, Efran Helmi Junu (foto: matakota.com)

Untuk menjelaskan bahwa kliennya bukan seperti itu, kata Efran, tentu harus mitra bisnisnya yang menjelaskan. “Makanya kita hadirkan dua saksi tadi, salah satunya pengurus APPSI. Pak Dadang kan ketua pengurus pedagang tradisional,” ucapnya.

Ditegaskan, kliennya merupakan seorang pedagang dan aktif di kepengurusan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). “Bahkan dicalonkan jadi ketua umum APPSI karena dinilai cukup sukses mengelola, punya leadership, dan punya kemampuan finansial,” kata Efran.

Dia berharap kedua saksi yang dihadirkan tersebut bisa meyakinkan majelis hakim bahwa Dadang Suganda bukan makelar tapi memang seseorang yang sudah kaya sebelum kasus ini terjadi.

“Dan memang dia juga tidak ujug ujug dalam jual beli tanah tapi sudah lama digelutinya,” ujar Efran.

Sebelumnya, Ketua DPD APPSI Kota Bandung Tatang Mustofa mengatakan, kenal terdakwa sejak tahun 1990 karena sama-sama berdagang di pasar tradisional Ujung Berung. “Secara intens berhubungan tahun 2005 saat beliau menjadi Ketua DPW APPSI Jabar,” ucapnya.

Dia berujar, salah satu faktor Dadang Suganda dipercaya sebagai ketua pengurus pedagang pasar tradisional di Jawa Barat karena profilnya yang mempunyai kemampuan finansial.

“Jadi Ketua (APPSI Jabar) itu harus mempunyai figur yang kuat dan kaya raya,” ujar Tatang.

Kata dia, bagi warga yang berdomisili di Bandung Timur, Dadang Suganda terkenal dengan sebutan Demang karena figurnya yang kaya raya dan memiliki banyak tanah. “Pak Dadang itu kaya raya, bukan calo tanah,” tegas Tatang.

Salah satu bukti yang dia paparkan, Dadang Suganda memiliki 60 kios di Pasar Ciroyom dan beberapa pasar tradisional lainnya.

Terkait dengan perkara RTH, Tatang mengaku tidak mengetahui banyak. Dia baru mengetahui adanya kasus korupsi tersebut dari cerita Dadang Suganda pada medio 2020 lalu.

“Saya dipanggil ke rumah beliau, di situ beliau cerita sedang tersangkut masalah KPK. Pak Dadang merasa dizolimi karena dituduh korupsi, dituduh sebagai calo tanah,” sebut Tatang.

Dia menyebut figur Dadang Suganda sangat dibutuhkan oleh APPSI. Bahkan DPW Jabar dan DPP APPSI, secara resmi telah mengajukan surat meminta Dadang Suganda menjadi Ketua Umum DPP APPSI Pusat.

Sekitar awal Maret 2021, kata Tatang, DPW APPSI Jabar dan Presidium DPP APPSI telah mengajukan surat yang intinya meminta Dadang Suganda menjadi Ketua Umum DPP APPSI 2021-2026.

“Surat ditandatangani oleh Ketua Presidium Pengurus Pusat APPSI H. Edi Sayuti,” ujarnya.

Sementara itu, Entur Abdul Rosyad mengaku sebagai teman kecil Dadang Suganda ketika berada di kampung di Parung Ponteng Kabupaten Tasikmalaya.

Kata dia, Dadang Suganda yang asli kelahiran Tasikmalaya tersebut terkenal di kampungnya sebagai orang dermawan karena selalu membagikan zakat disana bahkan pernah Dadang Suganda membagi zakat di tiga desa atau sebanyak 6.000 orang.

“Jadi warga sana kehilangan Pak Dadang dan saya yakin beliau terkena fitnah dan dizalimi,” ujarnya. (DRY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also

Plt Sekda : Operasi Angkutan Lebaran Mendatang Harus Disiapkan Dengan Benar dan Teliti

MATAKOTA || Bandung — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta seluruh elemen yang t…