Tolak Perpecahan, FKPPI Jawa Barat Usulkan Mediasi

MATAKOTA, Bandung – Untuk menyelesaikan beda persepsi di tubuh Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI) Jawa Barat, diperlukan sikap tegas dari para pembina.

Demikian diungkapkan Ketua GM KB FKPPI Jawa Barat Vera Hermawan, di Mako FKPPI Jawa Barat, Jalan Banda Kota Bandung, Senin (08/03/2021).

Vera berujar, bilamana dibiarkan berlarut-larut, dapat berdampak pada ketidak-kondusifan di daerah masing-masing.

“Melalui mediasi para sesepuh TNI/Polri diharapkan, GM FKPPI dapat melebur dalam bingkai FKPPI, sesuai hasil Musyawarah Nasional VIII 28-30 November 2008 di Bogor,” ujarnya.

Ditegaskan, digelarnya Musyawarah Daerah (Musda) Generasi Muda FKPPI di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, tak sesuai dengan aturan yang dimiliki FKPPI. Bahkan ditenggarai melanggar aturan pada masa pandemi Covid-19 saat ini.

“FKPPI telah merubah AD/ART organisasi. Empat organisasi menjadi pendukung FKPPI, yakni Generasi Muda FKPPI, Wanita FKPPI, Himpunan Pengusaha dan Wiraswasta FKPPI (HIPWI FKPPI) dan Gerakan Mahasiswa dan Pelajar FKPPI (GMP FKPPI),” terangnya.

“Jadi tidak ada lagi yang namanya Generasi Muda dalam perspektif sendirian. Karena semua sudah melebur. Dan berbicara sudah melebur itu kan bersatu ya, semua itu masuk dalam FKPPI,” imbuh Vera.

Dia pun meminta Musda GM FKPPI ditunda. Apabila tidak ditunda, dipastikan akan berdampak pada munculnya perpecahan ditubuh pengurus FKPPI di tingkat cabang kabupaten/kota.

“Tidak menutup kemungkinan situasi itu akan berdampak kepada jalannya roda organisasi di daerahnya masing-masing,” tandas Vera.

Menurutnya, apabila mediasi untuk menyelesaikan permasalahan itu tidak cepat dilakukan, dikhawatirkan akan terjadi penyelesaian secara hukum.

“Kalau sudah kesana (proses hukum) nanti panjang lagi. Sementara kita ini kan organisasi non profit. Kita berjuang dalam rangka menjaga marwah TNI dan Polri, karena kami merasa bertanggung jawab dengan keberadaan itu,” pungkasnya. (edi).