Pejabat KBB Ini Bantah Kasih Duit Aa Umbara Terkait Jual Beli Jabatan

MATAKOTA, Bandung – Lanjutan sidang korupsi bantuan sosial (Bansos) rakyat miskin Kabupaten Bandung Barat (KBB), kembali bergulir di PN Tipikor Bandung, Jalan LL RE Martadinata, Rabu 8 September 2021.

Pada sidang kali ini, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan saksi sejumlah Kepala Dinas (Kadis) di Pemkab Bandung Barat dan pihak swasta. Mereka adalah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Ricky Riyadi, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Imam Santoso, Ahmad Kresna dan Alan Sandria (Swasta).

Dalam sidang itu, majelis hakim sempat mencecar Ricky Riyadi terkait pemberian uang Rp 17,5 juta kepada terdakwa Aa Umbara.

Dalam dakwaan jaksa, pemberian uang tersebut berkaitan dengan praktik jual beli jabatan. Disebutkan, pemberian uang Rp 17,5 juta dilakukan dengan tiga kali tahapan.

Ricky mengatakan, tak ada permintaan langsung dari Aa Umbara terkait uang tersebut. Dia juga mengaku Aa Umbara tidak menjanjikan apapun usai diberi uang oleh dirinya.

“Ada nggak kata tegas dari terdakwa (Aa Umbara) meminta uang dan dijanjikan sesuatu?,” tanya hakim Lindawati dalam sidang.

“Tidak ada,” jawab Ricky, singkat.

Dia mengaku, uang Rp 17,5 juta tersebut berasal dari kantong pribadi dan  diberikan kepada ajudan Aa Umbara.

“(Setelah memberi uang) saya tidak lapor Bupati (Aa Umbara),” katanya.

Hakim lantas menanyakan soal imbalan kepada Aa Umbara usai diangkat menjadi kepala dinas. Dia mengaku tak memberi apapun kepada Aa Umbara.

“Saudara diangkat kadis apakah pernah beri imbalan ke bupati?,” kata hakim.

“Tidak,” jawab Ricky.

Diketahui  Aa Umbara dikenakan pasal berlapis, korupsi dan gratifikasi. Dia terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara dan minimal 4 tahun serta denda minimal Rp 200 juta maksimal Rp 1 miliar.

Dalam dakwaan jaksa, Aa Umbara diduga menerima uang terkait mutasi, promosi dan mempertahankan jabatan struktural di Pemerintahan KBB dengan total sebesar Rp 463.500.000,00. Salah satunya, dari Kadisperindag Ricky Riyadi Rp 17,5 juta. (DRY)