Ngotot Pecat Kadinsos, Kantor Wali Kota Bandung Digedor Monyet

MATAKOTA, Bandung – Ratusan orang dari Ormas Manggala Garuda Putih (MGP) melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Selasa (5/10/2021).

Uniknya, aksi massa menghadirkan kesenian tradisional Sunda. Massa MGP membawa alat musik tradisional yang diikuti dengan lantunan kawih Sunda atau lagu berbahasa Sunda. Ada hanoman, ada juga kuda lumping yang sama-sama ikut dalam barisan massa.

Saat aksi massa berlangsung, dua orang pria berkostum kera keluar dari barisan, naik ke pagar dan berlari ke dalam kawasan balai kota. Mereka mengarah langsung ke kantor Wali Kota Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Yana Mulyana.

Kostum dua pria tersebut melambangkan hanoman berwarna putih dan satunya berwarna hitam.

Tepat di depan pintu masuk, dua orang pria berkostum kera itu langsung menggedor-gedor pintu kantor Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung yang saat itu terkunci dan dijaga ketat oleh petugas keamanan.

Saat melakukan aksi tersebut, dua orang pria ini seperti kerasukan atau kesurupan dalam bahasa Sunda, dan tidak sadarkan diri.

“Hayu geus balik, moal aya (ayo sudah pulang, enggak ada),” ujar sang pawang kepada dua pria berkostum kera tersebut.

“Hayu balik (ayo pulang),” teriak kembali sang pawang.

Meski sudah diperintahkan agar segera kembali ke barisan massa aksi, dua orang pria berkostum kera itu tetap bertahan dan mengeluarkan suara seperti kera yang dapat diartikan seperti tidak mau kembali.

Setelah dipaksa, dua pria berkostum kera itu akhirnya kembali berlari dan kembali bergabung ke barisan massa aksi.

Diketahui, aksi unjuk rasa MGP terkait dengan dugaan perkara korupsi anggaran sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung.

Massa mendesak agar Wali Kota Oded M Danial mencopot Tono Rusdiantono dari jabatannya sebagai Kadinsos Kota Bandung. (DRY)