Dewan Pakar Golkar : BLT Migor Sudah Tepat Sasaran
MATAKOTA, Bandung – Anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar Henry Indraguna menilai kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sudah tepat untuk mengatasi dampak naiknya harga komoditas bahan pokok belakangan ini.
Menurutnya, kebijakan BLT Minyak Goreng merupakan respons pemerintah melihat rendahnya daya beli masyarakat akibat harga minyak yang dilepaskan pada keekonomian pasar.
“Kebijakan ini menunjukkan respons cepat dari pemerintah yang melihat tingginya harga minyak goreng dalam mengendalikan harga,” kata Henry Indraguna, terkait kegiatan bazar minyak goreng murah di Kota Bandung, Minggu (1/5/2022).
Henry mengungkapkan kegiatan bazar ini juga dalam rangka melaksanakan instruksi Ketum Airlangga Hartarto agar para kader siap membantu meringankan beban rakyat saat harga minyak goreng naik dan kelangkaan di pasaran.
Henry Indraguna dan tim menggelar bazar migor di Kecamatan Sukasari, Kota Bandung selama 2 pekan dengan pembagian ribuan liter. Sedangkan minyak goreng berukuran 1 liter yang bisa dibeli masyarakat dibandrol dengan harga Rp.15 Ribu per liter/ botol.
Ia menegaskan penilaian atas ketepatan kebijakan ini haruslah dilihat pada konteks kondisi dan situasi Indonesia saat ini.
“Langkah ini untuk membantu kesulitan masyarakat di dalam melakukan pemulihan ekonomi,” ujar Ketua PPK Kosgoro 1957 ini.
Selain itu, penyaluran langsung ke tangan pengguna minyak goreng, sangat tepat sasarannya sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat terdampak kelangkaan minyak goreng.
“Sama halnya dengan bantuan sembako, kan langsung dirasakan oleh masyarakat manfaatnya, begitu bantuan itu diterima wong cilik,” jelas Henry.
Vice President Kongres Advokat Indonesia (KAI) ini menyebut untuk menghilangkan potensi penyelewengan, pemerintah harus lebih meningkatkan kejelian dan ketelitian dalam penyaluran BLT ini.
“Pemerintah harus melakukan pengawasan ketat dan pemantauan secara langsung guna memastikan BLT benar-benar tersalurkan dengan tepat. Pemerintah tidak boleh kecolongan seperti yang telah lalu. Bahkan oknum Menteri pun ikut terlibat yang akhirnya menyeretnya ke KPK,” ungkapnya.
Henry mengungkapkan penetapan BLT ini, akan menjaga daya beli masyarakat terhadap minyak goreng, sebagai bagian upaya pengalokasian program pemulihan ekonomi nasional.
“Dalam memulihan ekonomi ini, poin pentingnya adalah pemerintah telah menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi pada saat ini bukan hanya pemulihan ekonomi bagi kepentingan pemerintah saja tapi juga terkait kebutuhan masyarakat untuk cepat recovery. Sehingga dalam memulihkan ekonomi tersebut pemerintah hadir untuk mendorong pemulihan ekonomi masyarakat melalui BLT,” urai Henry.
Menyikapi keinginan pemerintah untuk melakukan operasi pasar, Henry menyarankan pemerintah sebaiknya melakukannya dengan bekerja sama dengan pelaku pasar.
“Lebih tepatnya, memang dengan bekerja sama dengan pasar. Sebab apabila nantinya dilakukan langsung kepada konsumen, tentunya akan menimbulkan kekhawatiran adanya konsumen yang melakukan pemasokan-pemasokan yang berlebihan, dan bisa jadi akibatnya ada masyarakat yang tidak mendapatkannya,” imbaunya.
Seperti yang dilakukannya, dengan menggelar Bakti Sosial Pembagian Migor di Bandung.
“Kita melakukan bakti sosial minyak goreng. Tapi ini tidak dibagikan secara cuma-cuma. Masyarakat cukup membayar Rp.15 Ribu per liter untuk harga minyak goreng,” ungkapnya.
Dalam pendistribuan minyak goreng, Henry dan timnya menggunakan kupon sebagai metode jitu sesuai protokol kesehatan. Tujuannya tentu saja agar tidak menimbulkan klaster baru Covid-19 lagi
Menurutnya, untuk menunjukkan bahwa geliat ekonomi sudah mulai bergairah di Indonesia, maka masyarakat haruslah dibiarkan melakukan aktivitas ekonomi.
Henry menyebutkan acara serupa pun sudah pernah digelarnya pada Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Hanya berbeda lokasi saja.
“Untuk kali ini, pelaksanaannya di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung dan dilakukan selama dua minggu berturut-turut. Setiap hari, kita akan melayani warga dari RT yang berbeda. Masyarakat terbantu secara kebutuhan bahan pokok jelang lebaran Idul Fitri 1443 H. Kondisi ini untuk membuat Indonesia siap menyongsong paska pandemi menuju endemi dan siap menyongsong peningkatan pertumbuhan ekonomi secara pasti,” katanya
Dan cara untuk mendapatkan migor harga murah dan layanan kesehatan, masyarakat mendapatkan kupon yang didapatkan dari para tokoh masyarakat setempat.
“Setelah memiliki kupon, masyarakat datang ke lokasi baksos sesuai dengan jadwal,” pungkasnya. (EDI).
UPZ di Jawa Barat Siap Bersinergi untuk Pengelolaan Zakat Makin Efisien di Era Digital
MATAKOTA || Bandung, — BAZNAS Provinsi Jawa Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rak…