Home All News WADAW! Ngabalin Sebut Erick Thohir Jalankan Misi Kenabian di BUMN
All News - Nasional - 2021-11-14

WADAW! Ngabalin Sebut Erick Thohir Jalankan Misi Kenabian di BUMN

MATAKOTA, Bandung – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sedang menjalankan misi kenabian sejak dipercaya menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) hingga menjadi Menteri BUMN.

Hal itu diungkap Ngabalin lewat cuitannya di media sosial Twitter, Sabtu 13 November 2021.

Ngabalin bilang, desakan mereshuffle Erick Tohir adalah gerakan politik ‘busung lapar’ karena birahi kekuasaan tak terbendung lagi.

“Hingga memfitnah dan mengadu domba KPK dan para menteri Jokowi dianggap hal biasa,” cuitnya.

Dilansir RMOL, Minggu 14 November 2021, Ngabalin mengatakan bahwa Erick Tohir memakai akronim AKHLAK dalam menjalankan hidup dan tugasnya. Hal ini seperti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Menurut Ali Ngabalin, acuan AKHLAK tersebut mirip dengan apa yang dikerjakan Nabi Muhammad. Di mana Rasulullah diutus ke bumi untuk memperbaiki akhlak dan budi pekerti manusia.

“Jadi akronim akhlak yang beliau pakai, menurut saya itu adalah misi kenabian,” tegasnya.

Menurut Ali Ngabalin, sejak pertama kali Erick Thohir bergabung dengan Joko Widodo pada saat menjadi Tim Kampanye Nasional (TKN) pemenangan Jokowi di Pilpres hingga menjadi Menteri BUMN ini, misi kenabian diterapkan oleh Erick.

“Sehingga, catatan sejarah Kementerian BUMN, baru pada masa Pak Erick Thohir itu seluruh Badan Usaha Milik Negara itu bisa dilihat secara utuh dari seluruh keuntungan dan misi BUMN itu sendiri,” ucap Ngabalin

Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir memang mencanangkan AKHLAK sebagai acuan perusahaan plat merah bergerak. AKHLAK sendiri merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. (DRY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also

CASHBACK

Penulis adalah Anggota Biasa PWI sejak 1989 – sekarang. Oleh : Mirza Zulhadi MATAKOTA, …