Telak! Pengacara Bongkar Dokumen Hengky Kurniawan Dorong Percepatan Kasus Aa Umbara di KPK
MATAKOTA, Bandung – Telak! Pengacara Bupati Bandung Barat non-aktif Aa Umbara Sutisna, membongkar temuan dokumen dengan inisial nama HK yang diduga Hengky Kurniawan.
Dokumen itu disebut-sebut berisi dorongan dari Hengky Kurniawan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar mempercepat kasus korupsi pengadaan barang bantuan sosial (bansos) penanganan COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Catatan dokumen tersebut diungkap Kuasa Hukum Rizky Rizgantara, dalam persidangan yang berlangsung di PN Tipikor Bandung, Jalan LL RE Martadinata, Rabu 25 Agustus 2021.
Rizky mengungkapkan, dokumen yang dimaksud ditemukan saat penyidik KPK menggeledah kediaman Aa Umbara di Lembang.
“Kami ingin lebih jauh karena ada barang bukti juga dokumen yang disita berupa tulisan tangan dari Asep Lukman,” cecar Rizky kepada Hengky yang duduk di kursi saksi.
Rizky lalu menanyakan hubungan Hengky dengan seseorang bernama Asep Lukman. Diakui Hengky, Asep Lukman berperan dalam dirinya menjadi Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB), Hengky mengibaratkan Asep Lukman seperti ‘sutradara politik’ dalam menjadikan dia sebagai Wabup Bandung Barat.
Rizky menuturkan, berdasarkan informasi yang didapat, Asep Lukman pernah mendatangi Bupati Aa Umbara dengan disaksikan anaknya Andri Wibawa dan seseorang lainnya bernama Galuh Fauzi.
“Dia (Asep Lukman) membuat surat catatan seolah saudara (Hengky Kurniawan) mendorong Aa Umbara supaya cepat naik penyidikan dan cepat naik tersangka supaya saudara cepat naik menjadi bupati bahkan saudara sudah siapkan seseorang sebagai wakil bupati,” kata Rizky.
Menanggapi hal itu, Hengky Kurniawan membantah secara langsung. Dia mengaku tak tahu menahu soal catatan hingga dorongan agar kasus Aa Umbara dipercepat.
“Kalau tadi terkait saya menyiapkan kebalik. Karena Asep Lukman sutradara. Karena dia yang menyiapkan wakil karena bilang bupati akan ditangkap KPK,” elak Hengky.
Plt. Bupati KBB itu menanggapi tudingan tersebut dengan isu fitnah. Bahkan dia mengambil contoh pindah partai politik demi mempercepat kasus Aa Umbara.
“Memang di KBB isu fitnah banyak terjadi. Saat saya pindah partai, saya diisukan supaya Bupati cepat masuk penjara. Di media juga ada seolah saya orang Jakarta dekat dengan KPK. Saya sampaikan tidak kenal penyidik dan petinggi KPK,” kata dia.
Hakim dan Penuntut Umum (PU) KPK juga sempat menanyakan soal ada tidaknya kenalan Hengky di KPK. Namun, Hengky menjawab dirinya tidak mengenal siapapun di KPK.
Tak urung, Hengky mengaku kenal dengan Dedi A. Rachim Wakil Wali Kota Depok yang juga mantan KPK.
Menurut Hengky, urusannya dengan Dedi A. Rachim saat itu dia bercerita adanya kabar jual beli jabatan di KBB.
Menurut Hengky saat itu dia berkoordinasi dengan Dedi dan meminta saran untuk pengaduan ke KPK. Namun, kata Hengky, sampai saat ini pengaduan tidak dia lakukan lantaran dia tak menerima tanda bukti.
“Pada saat itu tidak ada resmi tanda terima, hanya ngobrol saya curhat isu jual beli jabatan, saya merasa kena dampak buruk,” tegas Hengky Kurniawan. (DRY)
Dosen dan Mahasiswa Universitas Sangga Buana YPKP Bandung Berhasil Mengembangkan ” SIM” PKK
MATAKOTA || Bandung — “Pembuatan Sistem Informasi Manajemen PKK RW se-Kelurahan Pasi…