Gempa Malang, Pasutri Ini Tewas Tertimpa Batu Besar
MATAKOTA, Lumajang – Gempa magnitudo 6,7 pada Sabtu (10/4) sore yang berpusat di Kabupaten Malang Jawa Timur menelan 4 korban jiwa warga Lumajang. Dua di antara korban tersebut adalah pasangan suami istri atas nama Ahmad Fadholi dan Sri Yani.
Ahmad Fadholi adalah Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Saat gempa terjadi, warga Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari bersama istrinya Sri Yani, tengah bepergian mengunjungi keluarganya di Kota Lumajang.
Keduanya berboncengan menggunakan motor menyusuri jalur lintas selatan. Jalur ini memang dikenal cukup rawan karena melewati pegunungan dengan jalan berliku. Jalan ini juga ramai oleh kendaraan angkutan barang, termasuk truk yang lalu lalang mengangkut pasir.
Saat keduanya melintasi jalur piket nol di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, tiba-tiba terjadi gempa bumi. Kala itu, Ahmad Fadholi dan istrinya tengah melewati jalur yang rawan longsor. Akibat guncangan gempa yang cukup dahsyat, tiba-tiba beberapa batu besar yang berada di perbukitan sisi jalan, jatuh dan menimpa pasutri ini.
“Keadaannya cukup parah, keduanya tertimpa batu besar. Saya dan teman-teman yang ikut mengevakuasi tidak tega melihatnya,” ujar Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Lumajang, M Ridwan di Lumajang, Sabtu (10/4) malam.
Ahmad Fadholi meninggal di tempat kejadian. Sedangkan istrinya meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Haryoto, Lumajang. (DRY)
BAZNAS Jabar dan Sedekahku Percikan Iman Wujudkan Masjid Nyaman untuk Umat
MATAKOTA || BANDUNG – Dalam rangka menciptakan kenyamanan beribadah bagi umat Muslim, BAZN…