Curhat ke Pj Bupati, Paguyuban Pariwisata Bekasi Minta Relaksasi

MATAKOTA, Bekasi – Pelaku usaha restoran, hotel, dan tempat rekreasi yang tergabung dalam Paguyuban Pariwisata Bekasi, mengeluhkan terjadinya penurunan omzet dan kesulitan biaya operasional di masa pandemi COVID-19.

Paguyuban Pariwisata Bekasi menyampaikan hal itu saat melakukan audensi dengan Pj Bupati Dani Ramdan dan Kepala Dinas Pariwisata Encep S Jaya, di Ruang Bupati, Komplek Pemkab Bekasi, Jumat (27/8/2021).

“Kami ingin ada kejelasan untuk perbedaan ruang terbuka dan tertutup seperti apa, dan apakah resto yang berdiri sendiri bisa membuka dine in. Kita tidak bisa hanya mengandalkan delivery,” ujar salah seorang perwakilan Paguyuban Pariwisata Bekasi.

Pada kesempatan audensi tersebut, Paguyuban Pariwisata Bekasi pun melontarkan harapan agar pemerintah memperhatikan kondisi para pegawai yang sebagian sudah dirumahkan, ekses pendapatan perusahaan yang berkurang.

Selain itu, mereka pun meminta pemerintah memberikan relaksasi berupa penambahan kapasitas pengunjung menjadi 25 persen, dari sebelumnya 20 persen.

Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Dani Ramdan meminta para pelaku usaha untuk mengirimkan surat ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dengan usulan-usulan yang diharapkan, supaya nantinya bisa diberikan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

“Kita sebagai pemerintah juga dilematis untuk kebijakan seperti ini. Solusi dari saya, coba para pelaku usaha membuat surat terlebih dahulu, atas usulan atau harapan seperti apa yang diinginkan. Nanti saya coba berikan ke Mendagri,” kata Dani Ramdan. (DRY)