Home Pemerintahan Puncak Arus Mudik Diperkirakan 8 Mei 2021, Dishub Bandung Siapkan 486 Bus
Pemerintahan - 2021-03-26

Puncak Arus Mudik Diperkirakan 8 Mei 2021, Dishub Bandung Siapkan 486 Bus

MATAKOTA, Bandung – Menjelang mudik lebaran 2021, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menyiapkan sejumlah antisipasi terjadinya lonjakan arus lalu lintas dan penumpang angkutan umum.

Diungkap Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir (MTP) Dishub Kota Bandung Khairul Rijal, Kamis (25/03/2021), persiapan yang dilakukan mulai dari terminal, armada bus, supir, dan tentunya penerapan protokol kesehatan (Prokes).

“Prediksi kami mungkin tahun ini akan ada lonjakan. Karena sudah rindu. Tapi dari prediksi kami juga karena dampak dari pandemi yang belum berakhir, orang akan lebih bijak dalam menggunakan uang,” ujarnya.

Menurutnya, jika dilihat dari tren tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2017, 2018, dan 2019, arus mudik lebaran cukup meningkat. Pada tahun 2017, sebanyak 182 ribu orang melakukan perjalanan mudik melalui Terminal Leuwipanjang, dan 40 ribu orang melalui Terminal Cicaheum.

Sedangkan pada 2019, sebanyak 180 ribu orang mudik melalui Terminal Leuwi Panjang dan 43 ribu orang lainnya mudik melalui Terminal Leuwipanjang.

“Karena Pemkot Bandung mengoperasikan untuk simpul mudik, yaitu Terminal Leuwipanjang dan Terminal Cicaheum untuk ke wilayah timur,” ucapnya.

Rijal berujar, meski saat ini pemerintah pusat belum mengeluarkan keputusan resmi terkait libur lebaran 2021, namun Pemerintah Kota Bandung melalui Dishub telah menyiapkan 486 armada bus yang tersebar di dua terminal.

“Kalau di Terminal Leuwi Panjang ada 335 bus, apabila kapasitas 75 persen berarti ada 12.563 seat per hari. Dan 151 bus di Terminal Cicaheum, kalau 75 persen ada 5.563 seat per hari,” terangnya.

Terkait dengan protokol kesehatan, pihaknya memastikan setiap armada bus yang akan memasuki maupun meninggalkan terminal maka wajib dicuci dan disemprot disinfektan. Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.

“Termasuk pemeriksaan (bus) layak jalan yang diberangkatkan dari terminal utama. Sebelum berangkat, kami juga selalu melakukan pengecekan kesehatan bagi sopir,” ujarnya.

Di samping itu, penerapan protokol kesehatan di terminal dipastikan akan terus dilakukan termasuk bagi para calon penumpang yang memasuki terminal.

“Penumpang masuk wajib cuci tangan, suhu tubuh, ada pembatasan tempat duduk di bus, dan transaksi tidak boleh di dalam bus tapi harus dilakukan sebelum naik bus yaitu di dalam terminal,” tegasnya.

Menurutnya, tak dapat dipungkiri pada saat pelaksanaan di lapangan masih saja ditemukan penumpang yang naik di luar terminal.

“Maka, kami selalu mengimbau kepada pemilik armada bus, karena tidak mungkin kami bisa memantau selama 24 jam. Kami juga meminta masyarakat untuk melaporkan apabila terjadi pelanggaran Prokes,” tuturnya.

Pada arus mudik lebaran 2021 yang diprediksi terjadi pada Sabtu (8 Mei 2021), pihaknya meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga jangan sampai membawa virus dan menularkan kepada keluarga di kampung halaman.

“Bagi pemudik pastikan ekonomi tercukupi dan kesehatan fit. Jangan sampai kita membawa virus ke kampung. Karena masih pandemi, gunakan keuangan secara baik dan bijak. Sekiranya tidak terlalu perlu, tahan diri untuk tidak bepergian,” harapnya. (DRY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also

Bank bjb Dukung dan Sukseskan Gelaran Penarikan Undian Simpeda bersama Asbanda dan Bank Sumut

PARAPAT, SUMATERA UTARA, matakota.com – Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) m…