54 Persen Desa/Kelurahan di Jabar Zona Hijau Covid-19
Bandung, matakota.com — Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, zona merah Covid-19 di Jawa Barat mulai berkurang dan saat ini tinggal Kota Cirebon yang berstatus kondisi tersebut.
Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, pihaknya, akan memantau terus perkembangan yang terjadi di wilayah tersebut, agar penanganan Covid-19 dapat terkendali.
“Kita akan teliti, dan mudah-mudahan dalam waktu satu dua minggu kita bisa keluar dari zona merah. Ini juga salah satu dampak PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) yang terkoordinir di Pulau Jawa dan Bali,” jelasnya, usai rapat koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar di Markas Polda Jabar, Senin (22/02/2021).
Salah satu dampak PPKM mikro, diungkap Emil, kelurahan maupun desa di Jabar hanya lima persen yang berstatus zona merah. Sebanyak 54 persen desa/kelurahan merupakan zona hijau, 37 persennya zona kuning, sementara oranye sebesar empat persen.
“Sehingga 95 persen kawasan di Jawa Barat, kasus covidnya dalam posisi terkendali,” kata Gubernur Jabar ini.
Tak hanya itu, Emil mengemukakan, tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, utamanya pengenaan masker, cukup tinggi atau masih berada di kisaran angka 80 persen. Kabupaten Sumedang menjadi yang terbaik dalam penggunaan masker pada minggu ini, sementara Kabupaten Bogor yang terendah.
“Untuk jaga jarak, Kabupaten Bandung masih yang tertinggi, sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Pangandaran. Kita minta masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.
Menyoal vaksinasi tahap II, Emil menargetkan sekitar enam juta masyarakat Jabar mendapatkan vaksinasi.
Vaksinasi tahap II menyasar pelayan publik, seperti pedagang pasar, TNI/Polri, aparatur sipil negara (ASN), termasuk warga lanjut usia (lansia). Untuk lansia, dirinya menerangkan, akan dilakukan di enam wilayah yang kasus positifnya tertinggi, seperti Bodebek (Bogor, Bekasi, Depok) dan Bandung Raya.
“Untuk lansia keterbatasan fisik menjadi atensi kami, jadi kami diizinkan oleh presiden dan menteri dalam negeri untuk menggunakan mobil vaksin yang akan berkeliling ke daerah yang sulit dijangkau atau menjemput lansia yang miliki keterbatasan,” ujarnya. (edi)
CASHBACK
Penulis adalah Anggota Biasa PWI sejak 1989 – sekarang. Oleh : Mirza Zulhadi MATAKOTA, …