Perhatikan 5 Hal Penting Ini Saat Berolahraga di Bulan Puasa

MATAKOTA, Bandung – Dua pekan lagi, tiba bulan suci penuh ampunan. Ibadah puasa di bulan Ramadan wajib dilaksanakan oleh seluruh umat muslim. Di Indonesia, umat muslim berpuasa kurang lebih 10–12 jam. Selama kurun waktu tersebut, tubuh tak mendapatkan asupan makanan apapun.

Apakah disaat berpuasa kita boleh berolahraga? Jawabnya, olahraga saat bulan puasa tetap dianjurkan terutama bila kita memang rutin berolahraga sebelumnya. Meski demikian, perubahan pola makan saat puasa dapat memengaruhi aktivitas olahraga saat berpuasa.

Karena itu, tak jarang seseorang menjadi lebih lemas akibat kurangnya cadangan makanan dan kekurangan air di dalam tubuh saat puasa. Keseimbangan gizi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa memegang peranan penting.

Dilansir @klikdokter.com, agar terhindar dari bahaya atau gangguan kesehatan ketika berolahraga saat puasa, maka kita perlu memperhatikan beberapa hal.

Pertama, waktu olahraga yang tepat. Saat puasa, terdapat beberapa anjuran waktu untuk melakukan olahraga. Misalnya, melakukan olahraga di pagi hari setelah sahur. Di waktu tersebut tubuh kita masih segar dan cadangan energi masih banyak. Bila melakukan olahraga di pagi hari pilihlah olahraga ringan seperti berjalan mengelilingi kompleks.

Olahraga juga dapat dilakukan menjelang berbuka puasa. Dengan demikian, kehilangan energi dan cairan akibat olahraga dapat langsung digantikan saat berbuka puasa.

Hindari melakukan olahraga di luar ruangan terutama saat matahari sedang terik-teriknya karena berpotensi menyebabkan dehidrasi.

Bila kita berencana melakukan olahraga berat atau angkat beban, lakukanlah setelah waktu tarawih atau setidaknya 1 jam setelah berbuka puasa.

Kedua, perhatikan intensitas dan durasi olahraga. Adapun olahraga yang disarankan saat berpuasa ialah olahraga dengan intensitas ringan dan sedang. Misalnya, jalan cepat, jogging, yoga, aerobik dan bersepeda.

Lakukanlah olahraga tersebut selama kurang lebih 30 menit setidaknya 2–3 kali dalam seminggu untuk menjaga kebugaran tubuh. Tingkatkan intensitas dan durasi olahraga seiring berjalannya waktu bila kita masih mampu.

Saat berpuasa tidak disarankan melakukan olahraga berat atau angkat beban. Jika memang kita diharuskan melakukannya maka lakukanlah setelah berbuka puasa.

Ketiga, perhatikan juga asupan nutrisi saat sahur dan berbuka puasa. Atur asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh kita agar tetap seimbang. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang akan melepaskan cadangan energi secara perlahan sehingga membuat kita merasa kenyang lebih lama.

Gandum, kacang-kacangan, beras merah, dan sayuran merupakan jenis karbohidrat kompleks yang bisa kita masukkan dalam menu sahur. Selain itu, konsumsi pula sejumlah protein yang cukup.

Keempat, penuhi kebutuhan cairan tubuh. Saat puasa, dehidrasi atau kekurangan cairan merupakan hal yang rentan terjadi, terutama bila kita melakukan olahraga.

Sebab itu, pastikan untuk selalu mengkonsumsi air putih minimal 2 liter per hari di antara waktu berbuka hingga sahur.Hindari konsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh dan soda. Mengapa? Karena minuman-minuman tersebut bersifat diuretik.

Kelima, pahami kemampuan tubuh kita. Bila kita merasa lemas, gemetar, pusing, mata berkunang-kunang, tubuh sempoyongan, dan keringat dingin, segera beristirahat dan hentikan kegiatan olahraga kita.

Ketahui sampai mana batas kemampuan fisik kita. Tujuan olahraga saat berpuasa ialah untuk menjaga kebugaran tubuh sehingga kita tak perlu melakukan olahraga melebihi kemampuan yang malah berpotensi membahayakan kesehatan.

Olaharaga saat puasa jika dibarengi dengan asupan makanan yang bernutrisi seimbang dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Pemilihan waktu dan jenis olahraga yang sesuai, sangat disarankan. So, kita tak perlu lagi takut berolahraga saat puasa.

Puasa bukanlah menjadi penghalang kita untuk melakukan olahraga. Karena berolahraga justru akan membuat tubuh tetap bugar selama bulan Ramadan. (DRY)