Home Pemerintahan Kewalahan Atasi Sampah Waduk Jatigede, Sumedang Minta Bantuan Pemprov Jabar
Pemerintahan - 2021-03-25

Kewalahan Atasi Sampah Waduk Jatigede, Sumedang Minta Bantuan Pemprov Jabar

MATAKOTA, Sumedang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang mengaku kewalahan menangani permasalahan sampah yang mencemari sekitar pesisir Bendungan Jatigede. Hal tersebut karena kebijakan penanganan ada di beberapa instansi terkait lainnya.

Diungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Pemkab Sumedang Yosep Suhayat, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Satuan Kerja (Satker) Waduk Jatigede, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung.

“Untuk penanganan jangka pendek kami terus berkoordinasi dengan Satker dan BBWS, karena untuk masalah sampah di Jatigede itu kewenangannya mereka,” kata Yosep di Kabupaten Sumedang, Kamis (24/03/2021).

Dia berujar, meskipun tidak memiliki anggaran dan terkendala sarana prasarana untuk penangan sampah di waduk tersebut, DLHK tetap menjalankan tanggung jawabnya tersebut.

Saat ini penangangan sampah masih dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur.

“Kami sudah terbiasa dengan situasi, meskipun tidak ada anggaran, tugas dan fungsi harus tetap berjalan, tidak menyerah dengan keadaan,” ucap Yosep.

Untuk penanganan jangka panjang, pemerintah daerah sudah mengajukan bantuan penanganan sampah ke Dinas Perkim Jabar. Beberapa waktu lalu, petugas dari dinas tersebut sudah meninjau langsung kondisi Waduk Jatigede.

Menurutnya, bantuan yang dijanjikan berupa alat semacam jaring besar yang bisa menyaring sampah yang terbawa arus Sungai Cimanuk. Peralatan tersebut, diperkirakan akan ada pada 2022.

“Nantinya akan ada teknologi canggih dari Denmark, semacam jaring yang dipasang di sungai, bisa menjaring sampah yang terbawa arus sungai, jadi tidak akan sampai terbawa ke Jatigede,” terangnya.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, kalau ia sepakat dengan pendapat sejumlah ahli yang mengatakan kalau permasalahan di Waduk Jatigede, berkaitan erat dengan daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk hingga wilayah hulu.

“Kalau tidak dilakukan, maka pendangkalan Bendungan Jatigede akan cepat terjadi. Karena ketika musim hujan. Tidak hanya air, sampai sampah juga ada,” katanya.

Dony meminta kepada warga di sekitar wilayah hulu Cimanuk (Kabupaten Garut) dan DAS Cimanuk, untuk tidak membuang sampah ke aliran sungai yang berdampak kepada warga bagian hilir.

Kalau imbauan ini tidak dilakukan, pemerintah terpaksa melakukan penjaringan sampah sebelum masuk ke dalam Waduk Jatigede.

“Kalau cara ini sudah dilakukan tapi ternyata masih kotor, berarti ada sumber sampah lain yang masuk,” ucap Dony. (DRY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also

UPZ di Jawa Barat Siap Bersinergi untuk Pengelolaan Zakat Makin Efisien di Era Digital

MATAKOTA || Bandung, — BAZNAS Provinsi Jawa Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rak…