Haru Suandharu: Pemahaman Tentang Pancasila Sangat Penting

MATAKOTA, Bandung – Anggota DPRD Jabar Haru Suandharu mengungkapkan, keberadaan nilai-nilai Pancasila bisa mencegah terjadinya polemik di dalam bernegara.

Hal itu dikatakan Haru saat menghadiri acara Sosialiasi 4 Pilar Kebangsaan di Kota Bandung, Jumat 20 Mei 2022.

“Dan yang penting bagi kita ialah bagaimana kita menyikapi sudut pandang yang berbeda-beda ini. Masing-masing orang punya pendapat, tapi kita bisa dipersatukan dengan cara pandang Pancasila,” katanya.

Menurut Haru, Indonesia sebagai negara berpenduduk majemuk, yang terdiri atas beragam suku, budaya, dan agama yang tersebar di berbagai wilayah, tidak menutup kemungkinan ada potensi yang memicu terjadinya konflik.

Dikatakan, beberapa hari lalu, ramai dibicarakan mengenai ulama Indonesia yang ditolak masuk ke Singapura karena dianggap seorang ekstremis dengan ceramahnya.

Menyikapi hal tersebut, Haru menuturkan masyarakat Indonesia harus menyikapinya dengan sudut pandang yang bijak akan permasalahan itu.

Dia mengatakan, pentingnya pemahaman Pancasila bagi masyarakat Indonesia adalah jika adanya permasalahan seperti itu.

Menurutnya setiap orang mempunyai pendapatnya masing, namun Pancasila lah yang mempersatukan keutuhan negara.

Selain itu, Haru juga melihat adanya polemik masa jabatan Presiden dengan menunda Pemilihan Umum Tahun 2024.

Dirinya menyebutkan hal tersebut sudah tertuang Undang-undang Dasar 1945 sehingga masyarakat penting memahami 4 Pilar Kebangsaan ini.

“Contohnya kalau pemilu diundur, itu kan dilihat lagi konstitusi kita. Harus dilihat lagi Undang-undang Dasar 1945. Kalau memang mau merubah masa jabatan presiden harus di amandemen Undang-undang Dasar 1945,” ujarnya.

Haru berharap, dengan adanya Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini maka masyarakat dapat mengimplementasikan Pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya berharap dengan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini, peserta itu bisa melihat bagaimana 4 Pilar ini dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi seperti apa, dan juga bagaimana kita hadir memberikan manfaat kepada masyarakat,” katanya.

“Sehingga jangan sampai masyarakat yang diajak pusing dengan mempertentangkan antara Islam dengan Pancasila serta antarsuku juga,” imbuh Haru. ****