Aksi Massa Tolak PPKM di Bandung
Home All News Ambulance PMI Sempat Dipukuli Massa, Polrestabes Bandung Amankan 150 Pendemo
All News - Hukum - 2021-07-22

Ambulance PMI Sempat Dipukuli Massa, Polrestabes Bandung Amankan 150 Pendemo

MATAKOTA, Bandung – Rusuh! Sebanyak 150 orang aksi tolak PPKM di Bandung diamankan polisi. Tiga orang dinyatakan positif usai menjalani tes swab antigen.

“Dari hasil sementara untuk swab antigen, ternyata sudah ada tiga orang dinyatakan reaktif,” ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/7/2021).

Pantauan wartawan, massa aksi sendiri sebelumnya ricuh saat melakukan aksi demo tolak PPKM di Bandung. Polisi membubarkan dan mengamankan sejumlah orang.

Di Jalan Sulanjana, sebuah mobil ambulance PMI Kota Bandung sempat terjebak dan menjadi sasaran anarkis massa pendemo.

Kepala Markas PMI Kota Bandung Anto Sumardianto membenarkan kejadian tersebut. Anto menyayangkan aksi anarkis pendemo.

“Kita lagi menuju evakuasi jenazah di Riung Bandung yang sudah empat hari. Kebetulan habis mengantar jenazah ke RSHS yg ditemukan di selokan, jadi rute tercepatnya kesitu (Jalan Sulanjana). Temen-temen gak tahu ada yang demo, awal dikasih jalan pas di tengah-tengah mobil dipukulan,” ucapnya, via aplikasi pesan WhatsApp.

Anto berujar, mobil tidak mengalami kerusakan. Bahkan malamnya, ambulance yang sama dipergunakan untuk mengevakuasi tiga orang pendemo yang positif terpapar COVID-19.

“Sekarang ada permintaan evakuasi dari Inafis di Gedung Sate bawa pasien COVID-19 yang tadi siang demo,” ujarnya.

Aksi Massa Tolak PPKM di Bandung (Foto: Twitter)
Aksi Massa Tolak PPKM di Bandung (Foto: Twitter)

Dibeberkan Kapolrestabes, pihaknya dengan sigap membubarkan dan mengamankan sejumlah orang. Mereka yang diamankan berjumlah 150 orang. Rata-rata dari mereka berstatus sebagai pelajar.

“Mahasiswa ada sembilan orang, SMA 35 orang, SMP enam orang dan lain-lainnya 34 orang. Lain-lainnya itu putus sekolah dan pengangguran,” ujarnya.

Ulung menuturkan selain bikin ricuh, mereka yang diamankan juga tidak menerapkan protokol kesehatan. Mereka tak memakai masker bahkan berkerumun.

“Kita bubarkan mereka karena mereka tidak mematuhi prokes, tidak memakai masker, menutup jalan sehingga terjadi kemacetan panjang, kemudian mereka melakukan perusakan,” katanya.

Sebelumnya, polisi membubarkan massa aksi penolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menduduki persimpangan Dago-Sulanjana, Kota Bandung pada Rabu (21/7/2021) sekitar pukul 14.40 WIB.

Pasukan pengurai massa dikerahkan bersamaan dengan satu unit mobil water cannon. Massa aksi sempat berupaya untuk mengkonfrontasi petugas yang sebelumnya telah bersiaga di Gedung Sate. Mereka menyeret water barrier untuk menghalangi langkah petugas.

“Ade-ade diharapkan untuk membubarkan diri, karena telah melanggar protokol kesehatan dengan berkerumun,” ucap petugas melalui pengeras suara.

Kemudian, polisi pun bergerak melakukan tindakan tegas kepada para demonstran yang melakukan perlawanan. Tak memakan waktu lama, para demonstran yang berlarian ke arah Jalan Sulanjana dibubarkan petugas.

Polisi mengamankan sejumlah orang yang berunjuk rasa menolak PPKM di Kota Bandung. Polisi menemukan ada demonstran yang membawa molotov.

“Selama kita melaksanakan pembubaran, ditemukan bom molotov, yang dipersiapkan oleh kelompok mereka,” ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya.

Dari foto yang beredar, terlihat sejumlah pemuda duduk di lantai. Di depannya terlihat ada empat botol kaca bersumbu dan satu botol air mineral berisi cairan berwarna hijau.

Ulung mengatakan molotov itu didapat dari lima orang demonstran. Kelimanya saat ini sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.

“Ada lima orang yang bawa molotov, nanti silakan bisa dilihat barbuk,” kata Ulung.

Saat disita polisi, molotov itu belum dilempar oleh demonstran. Polisi lebih dulu menangkap mereka beserta barang buktinya.

“Belum, belum sempat, jadi sudah keduluan kita tangkap,” ucap Ulung.

Adanya temuan molotov tersebut, kata Ulung, menjadi salah satu bukti bahwa demonstran berniat membuat rusuh.

‘Sehingga kami berkesimpulan mereka ingin membuat Kota Bandung tidak kondusif, dengan seolah-olah mereka mengajak massa untuk tidak suka dengan PPKM. Mereka mendiskreditkan pemerintah, mereka melakukan perusakan,” tandas Ulung. (DRY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also

BAZNAS Jabar dan Sedekahku Percikan Iman Wujudkan Masjid Nyaman untuk Umat

MATAKOTA || BANDUNG – Dalam rangka menciptakan kenyamanan beribadah bagi umat Muslim, BAZN…